Setelah mendapatkan LoA penelitian di Turki via Kedutaan Besar Turki di Jakarta oleh dua institusi yakni Universitas Uludag Fakultas Ilahiyat Bursa  dan Universitas Marmara Fakultas Ilahiyat di Istanbul dan izin dari setneg juga keluar. Kami segera mengurus surat perjalanan dinas dan surat tugas yang dikeluarkan oleh Rektor UIN Raden Fatah dan berangkat menuju Turki untuk wawancara dan penggalian data yang diperlukan dengan rentang waktu dari senin, 2 September 2024 – jumat, 6 September 2024.

SENIN – SELASA, 2-3 SEPTEMBER 2024

Pada hari Sabtu pagi, tanggal 31 Agustus 2024, pukul 04.00 WIB, peneliti berangkat ke Turki dengan tujuan mengumpulkan dan memverifikasi data penelitian terkait tafsir Yüce Kur’an’nın Çağdaş Tefsiri karya Süleyman Ateş. Sebelum keberangkatan, peneliti telah melakukan konsultasi intensif dengan Duta Besar Turki, Bapak Talip Küçükcan, yang kemudian berujung pada diterbitkannya surat undangan resmi dari Fakultas Ilahiyat Universitas Bursa Uludağ di Kota Bursa serta Universitas Marmara di Istanbul.

Kegiatan penelitian diawali di Kota Bursa pada hari Senin, tanggal 2 September 2024. Bertempat di Fakultas Ilahiyat, Universitas Bursa Uludağ, kegiatan dimulai dengan diskusi bersama para dosen di Uludağ İlahiyat Fakültesi. Pada sesi pertama, yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 waktu setempat, peneliti disambut secara resmi oleh pihak fakultas. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi khusus pada pukul 13.00-16.00 bersama Doç. Dr. Hidayet Peker, Prof. Dr. Celil Kiraz, serta dosen-dosen lainnya. Diskusi ini berfokus pada perkembangan studi tafsir di Turki serta metodologi yang digunakan dalam penelitian Al-Qur’an, khususnya terkait verifikasi data penelitian tentang Süleyman Ateş.

Dalam diskusi tersebut, peneliti mencatat bahwa kondisi politik Turki yang sekuler sangat berbeda dengan Indonesia. Berdasarkan penjelasan dari Prof. Dr. Celil Kiraz, para mufassir di Turki umumnya tidak mencampurkan isu politik dalam penafsiran mereka, mengingat bahwa di negara tersebut, tindakan demikian dapat dianggap sebagai pelanggaran serius. Prof. Dr. Celil Kiraz juga menekankan bahwa tafsir Süleyman Ateş tidak memiliki keterkaitan dengan dinamika politik Turki. Di akhir pertemuan, Prof. Dr. Celil Kiraz memberikan sebuah buku karya Süleyman Ateş sebagai sumber tambahan untuk mendukung penelitian.

Pada hari berikutnya, 3 September 2024, peneliti melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi Perpustakaan Faik Çelik Yerleşkesi yang berada di gedung yang sama dengan Fakultas Ilahiyat Universitas Bursa Uludağ. Perpustakaan ini memiliki koleksi sekitar 60.000 buku yang berbahasa Arab, Inggris, Turki, Prancis, Jerman, serta beberapa bahasa lainnya, yang mencakup berbagai disiplin ilmu.

RABU – KAMIS, 4-5 SEPTEMBER 2024

Pada tanggal 4 September 2024, penelitian berlanjut ke Kota Istanbul sesuai undangan dari Universitas Marmara. Di universitas tersebut, peneliti diterima dengan baik oleh Prof. Dr. Abdülhamit Birışık, salah satu dosen senior dalam bidang tafsir. Pertukaran pemikiran antara peneliti dan Prof. Dr. Abdülhamit Birışık membahas perbedaan konteks budaya Indonesia dan Turki, khususnya dalam ranah penelitian tafsir. Dalam pertemuan ini, peneliti juga berhasil memperoleh dan memverifikasi sejumlah data penting terkait karya Süleyman Ateş. Sayangnya, karena kondisi kesehatan Süleyman Ateş yang sudah sangat lanjut usia, peneliti tidak dapat melakukan wawancara langsung. Namun demikian, Prof. Dr. Abdülhamit Birışık, yang merupakan murid langsung dari Süleyman Ateş serta pernah beberapa kali bekerja sama dalam proyek akademik, memberikan pencerahan dan arahan yang signifikan terkait data-data yang perlu dikumpulkan untuk penelitian ini.

Peneliti kemudian melanjutkan kunjungan ke Pusat Penelitian Islam, İslam Araştırmaları Merkezi (İSAM), yang juga berlokasi di Istanbul. Di sini, peneliti mendapatkan akses ke koleksi buku dan fasilitas yang disediakan oleh pusat penelitian tersebut. İSAM, yang aksesnya terbatas hanya untuk akademisi dan mahasiswa program magister atau jenjang lebih tinggi dengan syarat tertentu, menyimpan banyak khazanah penelitian Islam yang relevan dan memberikan kontribusi tambahan yang sangat berharga bagi pengumpulan data penelitian.

JUMAT, 6 SEPTEMBER 2024

 Waktu penelitian tinggal 1 hari di Turki dimanfaatkan dengan melengkapi seluruh kegiatan administrasi baik yang berkaitan di Uludag – Bursa maupun di Marmara – Istanbul serta menulis dan merevieu ulang data-data yang telah diperoleh serta persiapan untuk pulang ke tanah air.