Tegal Rejo, OKU Timur — Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI) UIN Raden Fatah Palembang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendekatkan dunia akademik dengan masyarakat melalui kegiatan pembinaan sosial keagamaan. Kali ini, kegiatan dilaksanakan di Masjid Al-Falah, Desa Tegal Rejo, Belitang, OKU Timur, pada hari Selasa, 29 Juli 2025, selepas shalat Maghrib hingga selesai.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh tim FUSHPI yang terdiri dari Dr. Alfi Julizun Azwar, M.Ag, Almunadi, M.A., dan Dr. Rahmat Hidayat. Masyarakat setempat pun menyambut hangat kehadiran tim akademisi ini yang datang untuk berbagi ilmu dan membuka cakrawala berpikir keagamaan yang moderat.
Agenda acara diawali dengan sesi sosialisasi program studi yang ada di FUSHPI yang disampaikan oleh Bapak Almunadi, M.A. Dalam paparannya, beliau memperkenalkan berbagai Prodi unggulan seperti Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir S1 dan S2, Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Prodi Studi Agama-Agama, Prodi Ilmu Hadits serta Prodi Tasawuf dan Psikoterapi. “Kami ingin membuka peluang kepada generasi muda desa Tegal Rejo untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang keislaman, khususnya di FUSHPI, dengan SPP level 1 sebesar Rp. 400.000,- saja. Jangan lewatkan kesempatan emas ini”, ujar Almunadi.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian tausiyah oleh Dr. Alfi Julizun Azwar, M.Ag. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya sikap moderat dalam beragama. “Kita harus bijak dalam memahami perbedaan-perbedaan dalam praktik keagamaan. Jangan mudah menyalahkan orang lain hanya karena perbedaan dalam hal-hal furu’iyyat atau cabang. Islam itu rahmat, bukan alat untuk saling menghujat,” tegas beliau.
Tausiyah ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, sehingga mudah dipahami oleh seluruh lapisan jamaah yang hadir. Pesan moderasi beragama ini diharapkan dapat menjadi bekal masyarakat dalam menjaga keharmonisan antarwarga, terlebih di tengah banyaknya tantangan keberagamaan yang ada saat ini.
Kegiatan ditutup dengan ramah tamah, photo bersama dan dialog singkat antara warga dan tim FUSHPI. Masyarakat tampak antusias dan berharap kegiatan semacam ini bisa rutin dilakukan, karena selain menambah wawasan keagamaan, juga mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat Belitang.
Dengan semangat kolaborasi dan pengabdian, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa FUSHPI tidak hanya hadir di ruang-ruang kelas, tetapi juga hadir di tengah masyarakat untuk membangun peradaban Islam yang inklusif.