Palembang (04/ 06/ 2025)-Salam FUSHPI Semakin Melesat. Fenomena Baby Blues Syndrome (BBS), gangguan suasana hati  yang ditandai kesedihan, kecemasan, dan kelelahan, kini menemukan jawaban inspiratif dari kitab suci. Melalui ujian terbuka tesis Novita Safitri, S.Ag, mahasiswi Magister Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Raden Fatah Palembang pada Rabu (4/6/2025), terungkap bagaimana kisah Maryam dalam Al-Quran (QS. Maryam: 16-34) menawarkan protokol ketahanan psikologis yang relevan bagi ibu modern. Penelitian berjudul “Baby Blues Syndrome dalam Al-Quran (Studi Resiliensi Kisah Maryam)” ini mengkaji tiga tekanan berat yang dihadapi Maryam: kesakitan persalinan dalam kesendirian, stigma sosial akibat kehamilan tanpa suami, serta kecemasan merawat bayi Isa secara mandiri.

Novita membuktikan bahwa mekanisme resiliensi spiritual Maryam menjadi kunci utama. “Maryam tidak terjatuh dalam keputusasaan berkat dialog transendental dengan malaikat (QS. 19:17-21) dan peneguhan ilahiah saat bersalin (QS. 19:24-26). Ini blueprint abadi bagi ibu menghadapi baby blues,” paparnya. Temuan ini mendapat apresiasi tinggi dari para ahli. Prof. Dr. Hikmahtullah, MA, Guru Besar Tafsir UIN Mataram selaku penguji eksternal, menyatakan penelitian ini menghidupkan paradigma tafsir humanis. “Kisah Maryam bukan sekadar mukjizat, tapi peta ketahanan mental. Pendekatan multidisiplin Novita berhasil mengontekstualisasikan wahyu sebagai solusi masalah psikologis kontemporer,” tegasnya.

Dr. Lukman Nul Hakim, MA, Ketua Prodi Magister Ilmu Al-Quran dan Tafsir, menekankan terobosan keilmuan tesis ini. “Ini membuka dialog antara ilmu Al-Quran dan psikologi klinis. Resiliensi spiritual Maryam menawarkan kerangka holistik untuk penguatan mental ibu – sesuatu yang sering luput dari pendekatan medis konvensional,” ujarnya ketika ditemui setelah ujian. Sementara Prof. Dr. Risan Rusli, M.A., pembimbing utama, menggarisbawahi kedalaman analisis. “Novita berhasil membedah coping mechanism Maryam secara sistematis: dari isolasi spiritual saat bersalin, keteguhan menghadapi tuduhan zina, hingga ketangguhan sebagai ibu tunggal. Temuannya menjadi landasan kuat untuk konseling psikoreligius,” jelasnya.

Sidang terbuka hybrid ini digelar di Ruang Rapat B Fakultas Ushuluddin UIN Raden Fatah dan via Zoom pada Rabu, 4 Juni 2025 pukul 09.00 WIB. Turut hadir sebagai penguji Prof. Dr. Uswatun Hasanah, M.Ag, Dr. Kusnadi, MA (keduanya dari UIN Raden Fatah), serta Dr. Apriyanti, MA selaku pembimbing. Novita menutup presentasi dengan pesan kuat: “Maryam mengajarkan bahwa resiliensi sejati adalah transformasi spiritual: dari keputusasaan menjadi kekuatan. Inilah solusi Al-Quran yang abadi untuk tantangan baby blues di era modern.” Tesis perintis kajian Quranic Psychological Resilience ini diharapkan menjadi rujukan dalam layanan kesehatan maternal berbasis spiritual. [ash]